“aku pulang!.”
Suara ceriamu menggema ke sepenjuru rumah. 3 tahun bersamamu
dan telah sekian lamanya aku tidak melihat senyummu, yang mengembang sampai
seisi ruangan terasa hangat karenanya, malam ini senyum itu kembali.
“kamu udah pulang,” ucapku sembari memperhatikanmu meletakkan
sepatu di rak biasanya.
Kamu bergumam mengiyakan. Tak lama aku merasakan sepasang
tangan melingkar di pinggangku.
“baunya sedap, beef buatanmu emang cuman satu di kota ini,”
jawabmu sambil meletakkan kepalamu di bahuku.
Untuk sepersekian detik, aku dapat merasakan perbedaan dalam
gerak-gerikmu. Kamu tidak pernah menemaniku memasak seperti sekarang ini,
bahkan biasanya kamu lebih memutuskan untuk makan diluar saat aku memasakkan
untukmu. Tapi akhir-akhir ini kamu banyak berubah, kamu kembali ke dirimu yang
membuatku akhirnya memilihmu. Kamu yang biasanya tidak peduli dengan
keberadaanku, sekarang mulai membayar kesabaranku.
Apa benar ini bayaran
untuk kesabaranku?
“cuman di kota ini?,” godaku.
Aku dapat merasakanmu mengangkat sebelah alismu,
“maksudku di dunia, yep, di dunia!.”
Setelah mencium bahuku, kamu beranjak untuk menyiapkan
piring di meja makan. Saat kamu berpaling, aku dapat mencium parfum yang bukan
milikmu. Aku telah bersama denganmu bukan dalam waktu yang singkat. Dan ini
bukan pertama kalinya aku mencium parfum ini.
“aku tunggu di meja makan!,” serumu.
Kecurigaanku terjawab saat aku mendengarmu beranjak dari
kursimu dan mengangkat telepon, tapi aku menangkapmu mengucap kata “sayang”
diujung ruangan,
Atau mungkin ini
caramu untuk membayar rasa bersalahmu?
“sayang, ayo makan yuk sebelum dingin,” suaramu
membangunkanku dalam anganku. aku segera berlari mengambil sepiring daging yang
baru saja kumasak. Kamu berjalan mendekatiku dan meraih piring ditanganku dan
menggandengku menuju ruang makan.
Senyum getirpun terukir diwajahku.
Aku memilih untuk melupakan jika aku telah mendengarkan percakapanmu,
dan untuk melupakan aroma wanita lain di kemejamu.
Aku percaya, kemanapun kamu pergi, hanya aku tempatmu kembali.
karena tidak menemukan kotak yang aku cari, maka kotak komentarpun bisa diisi :D
BalasHapuskak tulis cerita lagi dong kaaak
wkwk this story is ridiculous. my story is ridiculous and silly and too hopeless romantic for my own good T^T anyways, thank you! been missing you to death!
Hapus