Senin, 31 Desember 2012

New Year's Eve

Quinn, gadis blonde yang mendapatkan julukan the Hottest student from Ivy League , tengah menerawang jauh dari tempatnya berdiri. Senja ini dia memutuskan untuk berdiam diri di apartemennya di Connecticut dan menikmati pemandangan kota New Haven yang gemerlap akan lampu kota di balkoni apartemennyaa. Dari kejauhan Quinn bisa mendengar orang-orang yang berlalu lalang sambil meniupkan terompet, 2 jam lagi akan berganti tahun. udara apartemen yang tidak jauh dari kampusnya ini berada, Yale University, mulai membekukan jari jemarinya. syal yang dia kenakan masih cukup menghangatkannya sehingga dia tidak memutuskan untuk masuk dahulu. salju mulai turun di senja yang mulai beralih malam. Quinn akhirnya ke dalam apartemennya dan mencari telepon selularnya, masih menanti untuk teleponnya berdering. kembali dia mengecek smartphone nya, yang dia dapatkan hanya reminder untuk skype dengan Rachel, jika dia yang dinanti-nanti tidak menghubunginya. Quinn memutuskan untuk membunuh waktu dengan menyalakan laptopnya dan skype lebih awal dengan Rachel. Rachel, yang untungnya, tidak sedang diner dengan Kurt malam itu bersedia menemani Quinn sampai larut.

"well Quinn, kau tidak akan mengira siapa yang aku temui tadi!"

Quinn mengangkat sebelah alisnya, sedikit terkagetkan dengan suara Rachel yang tiba-tiba meninggi dan bersemangat.

"jika kamu bertemu Barbara Streisand mungkin kamu tidak akan menyinggungnya sekarang, mungkin udah dari sejam yang lalu kamu rambling tentang bagaimana saat kamu bertemu dengannya," ucap Quinn sambil tersenyum mengejek

"you know me too well, Q, tentu saja bukan, aku tadi bertemu Keluarga Sam!."

Sam? bukannya dia sudah berjanji untuk meneleponku malam ini? dan tiba-tiba dia berada di New York?

"huh? kamu bercanda, Rae? dia sedang di Lima..."
"dengarkan aku dulu, aku bertemu dengan dua adiknya dan orang tuanya, tapi aku tidak melihat Sam, aku hanya ingin memberi tahumu, well mungkin saja Sam disini dan mungkin udah waktunya kamu menggunakan Metro north passes yang kau beli. Kita telah terlalu lama tidak bertemu, Q"

masih 10 menit lagi

"aku juga merindukanmu Rae, tapi aku tidak siap meninggalkan New Haven sendirian."
"jadi menurutmu, kamu akan kesini jika memiliki teman?"
"kurang lebih begitu."

Rachel mengembangkan senyum andalannya, Quinn merasa ada yang tidak beres.

"TIGA PULUHH, DUA SEMBILAN, DUA DELAPANN..."

terdengar begitu keras dari apartemen Rachel, orang-orang di apartemen sebelah tengah berpesta menunggu pergantian Tahun. kurang dari 30 detik menuju 2013

"well, aku rasa aku akan segera bertemu denganmu Q, jika kau tidak segera mengunjungiku, jangan harap aku mengangkat callmu di skype lagi."

"you are mean, Rae, tapi akan kuusahakan, liburan ini kembalilah ke Lima, akan kuatasi Finn."

"SEBELAS, SEPULUUH, SEMBILAAN.."

"aku ingin kamu mengunjungi New York dan betapa bahagianya aku disini Q."

"DELAPAN, TUJUUH..."

Quinn mendengar suara seperti pintu dibuka dari terikan-teriakan samping apartemen Rachel, dan Kurt masuk ke dalam kamar Rachel melambaikan tangan.

"I promise"
"Pinky promise?"

Quinn hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"ENAMM, LIMAA, EMPATT.."

"Hai Q, kamu terlihat menawan, mau kencan?"

Kurt tersenyum dari balik punggung Rachel, Quinn hanya tersenyum. Teleponnya akhirnya berdering.

"well, teman kencanku sedang menelpon, Hallo.."

Kurt dan Rachel memamerkan senyum lebarnya dari layar

"TIGAA DUAA.."

"Hai Q," terdengar suara Sam dari ujung telepon.

"SATUU!!! HAPPY NEW YEAR!"

"Happy new year Quinn," ucap Rachel, Kurt, dan Sam secara bersamaan. Quinn sontak kaget mendengar suara Sam yang masih terdengar sedangkan sambungan teleponnya terputus. Quinn putar badannya 180 derajat dan menemukan Sam yang tengah berdiri memegang sebouqet Lily putih sambil tersenyum. kemudian pandangan Quinn kembali beralih ke layar Skype yang masih menyala.

"you! aku tidak percaya kalian bersekongkol!."

"terima kasih kembali Q, dan berhubung kamu udah ada teman untuk ke New York, hubungi aku saat kau telah tiba disini! Bye, Love you!"

dan dengan begitu layar Skype Quinn menjadi gelap. Quinn masih tidak memalingkan pandangannya dari layar laptopnya. Dia bisa mendengar langkah kaki Sam yang mendekat. Tidak ada yang berubah dari Sam, dia tetap Sam yang dulu. rambut blondenya tetap sama hanya saja ada beberapa serpihan salju yang terlihat, mulut lebarnya, badan kekarnya, Quinn masih ingat betul Junior Year saat Sam berhasil mendapatkan hatinya. tapi bagaimana cara Sam bisa masuk ke apartemennya?

"sebelum kau menanyakan bagaimana aku bisa disini, Rachel mengajarkanku cara masuk melewati tangga darurat dan Rachel memberitahuku dimana kamu meletakkan kunci cadanganmu yang kamu kubur di pot depan kamar apartemenmu."

He's pretty smart for dyslexia

"kata Rachel, keluargamu sedang berada di New York."

"Daddy mendapatkan pekerjaan di kota apel itu dan kemarin kami tiba di New York, aku masih tinggal di Lima menyelesaikan sekolahku, dan aku baru saja tiba di sini hari ini langsung ke apartemenmu untuk mengajakmu ke New York, bertemu dengan orang tuaku dan Rachel dan Kurt tentunya."

Quinn berhasil mengetahui motif Rachel yang mau membantu Sam untuk masuk ke apartemennya.

"bisa kau simpan pertanyaanmu yang lain? kita masih memiliki semalaman penuh, aku sungguh merindukanmu Q, can I get a kiss now?"

Quinn hanya mengeluarkan gelak tawa kecilnya mendengar nada lelucon merayu Sam. Quinn berdiri dari tempatnya duduk dan menggapai tangan Sam, Quinn bawa Sam ke balkon apartemennya. Langit masih ramai dengan kembang api, 12:02 a.m

Quinn melingkarkan tangannya di leher Sam dan berjinjit di ujung kakinya untuk menggapai bibir Sam. Sam menatap matanya dalam-dalam dan Quinn memejamkan matanya saat bibir Sam  menyentuh bibirnya.

and it feels like home

"Happy New Year, Quinn, I Love you" bisik Sam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar