perselingkuhan yang romantis

lagi suka ngumpulin sesuatu tentang pengalaman selingkuh
aku udah lama sebenernya bikin novel iseng-iseng
tapi buat di baca sendiri tentunya
sekarang mau ngelanjutin lagi mumpung mau libur
dan akan aku lampirkan resensi buku dengan konflik tentang perselingkuhan

cekidot


ORANG KETIGA

"Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada menatap kedua mata orang yang kamu cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul di sana.

Jadi orang ketiga bukan sesuatu yang membanggakan.

Namun, hati kadang-kadang terlalu naif pada godaan bernama cinta. Tanpa bisa dicegah, tahu-tahu saja kamu terjebak dalam hubungan segitiga. Kamu berusaha keluar, mencari jalan pulang. Kamu bahkan menumpuk banyak alasan untuk berhenti memikirkannya. Berhenti menginginkannya.

Sayangnya, terlambat… kamu terlanjur mencintainya."

itu bagian sinopsis dari Orang ketiga

Judul Buku : Orang Ketiga

Pengarang : Yuditha Hardini

Penerbit : Gagas Media

Kota Penerbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2010

Tebal buku : vi + 246 hlm

Ukuran : 13 x 19 cm

Harga : Rp 30.000,-

Jadi orang ketiga bukan sesuatu yang menyenangkan. Tak ada yang lebih menyakitkan daripada menatap kedua mata orang yang kita cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul disana. Namun, hati kadang terlalu naïf pada godaan bernama cinta. Kamu berusaha keluar, mencari jalan pulang, bahkan menumpuk banyak alasan untuk berhenti memikirkannya. Sayangnya , terlambat… kamu sudah terlalu mencintainya.

Itulah yang kini telah dirasakan oleh Anggi. Dia sedang berpusar pada hubungan segitiga yang ia tahu pasti akan menyakitkan dirinya sendiri.

Berawal dari pertemuannya denagn Angga, teman laki-laki di kantornya yang sering ia jumpai namun tak pernah ada keberanian untuk mengenalnya lebih dekat.

Angga adalah sosok pria yang begitu mempesona di mata Anggi, dengan kulit putih bersih tanpa jerawat, dan memiliki perawakan tinggi tegap dengan sejumlah otot yang tertera jelas di balik kaus oblongnya, sudah membuat Anggi jatuh hati sejak pertemuan pertama.

Entah mengapa saat Anggi melihat Angga tengah memainkan gitar di lobby kantor, perasaan Anggi sungguh tak menentu, membuat ia mau tidak mau sedikit terpana. Dari awal pertemuan itu, Anggi terus saja berusaha untuk selalu dapat bertemu dengan Angga begitu pun sebaliknya. Sampai akhirnya hubungan itu pun terus berlanjut, semakin dekat, dan semakin intens frekuensi pertemuan mereka berdua, sampai tiba saat Anggi mengetahui bahwa Angga sudah mempunya seorang kekasih. Ratri, sosok wanita yang Anggi kenal sebagai sosok wanita yang baik dan anggun, orang yang biasa ia panggil sebagai Mbak dan sosok wanita yang ternyata sudah Angga pacari selama lebih dari dua tahun.

Mengetahui semua ini, tentunya kita bisa menebak bagaimana perasan Anggi. Anggi mulai menjauh dari Angga, ia mulai menghapus semua kenangan yang pernah ia alami bersama Angga. Namun, semakin kuat ia menjauh dan semakin sering ia berusaha melupakan Angga, justru semakin sulit bagi dirinya untuk lepas dari bayang-bayang Angga.

Ia tahu dengan adanya hubungan ini akan ada hati yang tersakiti namun ia juga tidak bisa memungkiri bahwa perasaan cinta yang ia miliki untuk Angga sudah sangat membuncah. Ia tidak tahu bagaimana caranya untuk melupakan Angga, atau mungkin ia tahu caranya, namun ia tidak ingin mengalahkan ego nya untuk bisa memiliki Angga sepenuhya .

Di saat kekosongan dan kebimbangan hatinya ini, munculah seorang Rudi, sosok pria yang dewasa yang sudah Anggi kenal cukup lama dari pertama ia mulai bekerja di perusahann itu. Rudi ialah seseorang yang dianggapnya sebagi kakak. Ia sudah akrab dengan Rudi seperti selayaknya seorang kakak dengan adik. Ia selalu ada setiap kali Anggi membutuhkan pertolongan tanpa terkecuali saat Anggi sedang merasa patah hati dan bimbang dengan hubungan nya dengan Angga. Namun tanpa sepengetahuan Anggi, ternyata selama ini Rudi menyimpan perasaan kepada Anggi.

Lalu akankah Anggi terus mengejar cinta Angga dan merebutnya dari Ratri ? Apakah Anggi akan terus menjadi orang ketiga diantara hubungan mereka ? ataukah Ia akan berpaling dengan Rudi dan melupakan Angga untuk selama-lamanya ?

dan itu merupakan resensi novelnya


AN AFFAIR TO REMEMBER

Product Details

• Hardcover: 336 pages
• Publisher: William Morrow & Co; 1st edition (May 1997)
• Language: English
• ISBN-10: 0688153119
• ISBN-13: 978-0688153113
• Product Dimensions: 9.6 x 6.4 x 1.3 inches
• Shipping Weight: 1.6 pounds

To Andersen's credit, though a Hepburn fan … he doesn't whitewash Tracy's drinking binges, his violent outbursts, his verbal abuse, and Hepburn's seemingly masochistic embrace of him. -- Entertainment Weekly

Product Description

It was one of the great romances of our time. They were both Hollywood giants in their own right, yet it was the nine hit films Katharine Hepburn made with Spencer Tracy that, in the eyes of the American public, defined them as Hollywood's most celebrated romantic team. On-screen, the headstrong Tracy had met his match in Kate Hepburn and she put him in his place. Offscreen, despite the fact that he never divorced his wife, Kate remained utterly devoted to the mercurial, sometimes violent Spencer as he battled alcohol.

Now, 30 years after Spencer's death, and as Kate celebrates her 90th birthday, author Christopher Andersen, who has interviewed Hepburn many times during the last 20 years, reveals fascinating new insights from important sources, and offers the full, poignant story of their life together. An Affair to Remember paints the complete portrait of the unique relationship between these two American icons.

From the Back Cover

'Love' has nothing to do with what you are expecting to get - only with what you are expecting to give - which is everything. -- Katharine Hepburn

About the Author

Christopher Andersen is the critically acclaimed author of 17 books, which have been translated into more than 20 languages worldwide. A former contributing editor of Time and senior editor of People, Andersen has also written hundreds of articles for a wide range of publications including Life magazine and The New York Times. He lives in Connecticut.

Excerpt. © Reprinted by permission. All rights reserved.

Lying on the floor, her head resting on the down pillow she had brought in from her bedroom, Katharine Hepburn pulled the blind back, slid the patio door open a crack, and breathed in the California night air. In the tiny courtyard behind the house she could see the broad leaves of a banana tree casting eerie moonlight shadows....

Stretched out next to her was Lobo, their amiable German shepherd-coyote mix with the floppy left ear and half-missing tail. Kate could hear Spencer Tracy breathing steadily now, deeply. Cautiously raising her head from the floor, she looked over to see Spencer on his bed, the covers pulled up to his neck. His eyes were closed, and the great barrel chest rose and fell in a steady rhythm. Despite the powerful sedative prescribed by his doctor, Spencer could not keep his agile, tortured mind from racing; it had always been so hard for him to surrender to sleep. So there they lay talking night after night - he propped up in the narrow bed positioned just a step or two from the bathroom, she lying on a thick, brightly colored quilt spread out on the hardwood floor.